[Dok. Ziarah Bab Nashr; 22 Aug '14 ]
Makam Waliyullah; Ali al-Khawwash.
____________________________
Lanjutan kisah dari postingan sebelumnya (25 Agustus '14)..

Ali al-Khawwash dan Tasawwuf
Dalam masalah tasawuf, ia juga mempunyai komentar menarik, "Seseorang tidak akan sampai pada jajaran ahli-tarekat kecuali ia 'alim dalam ilmu syariat; mujmal mubayannya, nasikh mansukhnya, khos dan am-nya. Orang yang tidak menguasai masing-masing dari hal tersebut, ia gugur dari jajaran tokoh tarekat."

Mendengar pernyataan semacam itu, murid kesayangannya, Sya'rani bertanya, "Kalau begitu, para syeikh sekarang jatuh dari derajat ini, sebab mereka buta dalam masalah syariat, guru?"

Ali al-Khawwash menjawab, "Ya, benar. Mereka mengarahkan manusia pada sebagian jalan agama saja. Padahal para sufi adalah orang yang -meskipun sendirian- mampu memberikan apa yang dibutuhkan masyarakat, baik masalah syariat maupun hakikat."

Kehebatan tokoh satu ini juga meliputi permasalah 'khalwat'. Dalam hal ini, ia mengatakan, "Menyendiri, menyepi dengan Allah saja, yang dalam dunia sufi dikenal dengan sebutan khalwat, tidak mungkin dilakukan kecuali oleh Wali al-Qutb al-Ghauts pada setiap masa. Ketika badannya berpisah dengan nur-nya dan berpindah ke alam akhirat, Allah mengganti sang wali tersebut dengan wali lainnya."

Dalam hubungan murid dengan guru, ia mengutarakan, "Seharusnya para murid itu mengutarakan penyakit hatinya pada gurunya. Jika ia mempunya hati yang jelek, gurunya akan menunjukkan jalan kesembuhannya. Kalau sampai ia tak melakukan hal itu karena malu, ada kemungkinan ia mati tetap dengan penyakitnya itu."

Ali al-Khawwash mempunyai banyak perkataan yang belum pernah diucapkan oleh siapapun.

Suatu ketika, ia berbicara tentang epistem manusia, "Al-Idrak (episteme / ilmu pengetahuan) adalah sifat akal; [berupa] pendengaran, penglihatan, perasaan, dan penciuman. --- Kesenangan dan marah adalah sifat nafsu. ---
Mengingat, senang, pasrah, dan sabar adalah sifatnya ruh. ---
Fitrah, cahaya, hidayah, keyakinan adalah sifat rahasia (sirr). ---
Akal, nafsu, ruh, sirr, semua itu sifat manusia."
___________________________
Ada sebuah kisah tentang salah satu karamah beliau yang sampai sekarang bisa kita lihat jika berziarah di makam beliau. Bahkan di foto ini pun sekarang nampak jelas. Apa itu?

Kisah selanjutnya tentang Syeikh Ali al-Khawwash, Sang Sufi Nan Laduni ada di postingan berikutnya..

Shollu ala Sidnannabi!
___________________________
Sahabat sarkubmesir.net yang hendak berziarah, bisa meminta kunci pada kakek tukang laundry di depan masjid. Tak usah ragu, ia baik hati dan ikhlas bahkan menolak saat diberi alawah, seberapapun besarnya.

0 comments:

Post a Comment