[Dok. Ziarah Bab Nashr; 22 Aug '14 ]
Bersama Imam Masjid Ali al-Khawwash.
Bersama Imam Masjid Ali al-Khawwash.
____________________________
Syeikh Ali al-Khawwash merupakan salah satu waliyullah paling tenar dari daerah Burullus, provinsi Kafru Syaikh. Di sekitar pesisir Burullus terdapat banyak kelompok wali yang disebut al-Syurafa' al-Amiriyyah.
Sejarawan Islam Al-Maqrizi mencatat, "Mereka berasal dari suku Quraisy; dari Bani Adiy dan Ka'ab. Sebagian dari mereka memegang dinas rahasia raja-raja Turki (Utsmaniyyah) di Kairo dan Damaskus selama kira-kira seratus tahun."
Syaikh Ali al-Khawwash tumbuh dalam keluarga miskin sehingga ia harus bekerja sejak kecil. Mula-mula, ia keliling menjajakan sabun dan kurma. Sesampainya di Kairo, ia beralih membuka toko minyak untuk beberapa tahun. Kemudian berganti pekerjaan menjadi pengrajin keranjang. Karena pekerjaan inilah ia dijuluki al-Khawwash (si pembuat keranjang).
Dalam kondisi serba kekurangan, Syeikh Ali al-Khawwash sangat dermawan dan rendah hati. Setiap Jumat, ia selalu berkhidmah untuk masjid-masjid, bersedekah pada fakir miskin dan yang membutuhkan tanpa memperhitungkan berapa yang ia keluarkan dan bagaimana nanti makan.
Imam Masjid yang menyambut kami juga bercerita banyak bahkan sampai pada hal-hal yang memang di kitab tidak tertulis; hanya ada turun temurun dari satu guru ke muridnya, dari satu kakek ke cucunya. Syeikh Ali al-Khawwash mewajibkan dirinya mengerjakan hal-hal yang terkait "pengatur air", membersihkannya. Ia mengambil waktu tengah malam guna diam-diam membersihkan WC, dari satu masjid ke masjid lainnya.
Kisah selanjutnya tentang Syeikh Ali al-Khawwash, Sang Sufi Nan Laduni ada di postingan berikutnya..
Shollu ala Sidnannabi!
___________________________
Sahabat sarkubmesir.net yang hendak berziarah, bisa meminta kunci pada kakek tukang laundry di depan masjid. Tak usah ragu, ia baik hati dan ikhlas bahkan menolak saat diberi alawah, seberapapun besarnya.
Syeikh Ali al-Khawwash merupakan salah satu waliyullah paling tenar dari daerah Burullus, provinsi Kafru Syaikh. Di sekitar pesisir Burullus terdapat banyak kelompok wali yang disebut al-Syurafa' al-Amiriyyah.
Sejarawan Islam Al-Maqrizi mencatat, "Mereka berasal dari suku Quraisy; dari Bani Adiy dan Ka'ab. Sebagian dari mereka memegang dinas rahasia raja-raja Turki (Utsmaniyyah) di Kairo dan Damaskus selama kira-kira seratus tahun."
Syaikh Ali al-Khawwash tumbuh dalam keluarga miskin sehingga ia harus bekerja sejak kecil. Mula-mula, ia keliling menjajakan sabun dan kurma. Sesampainya di Kairo, ia beralih membuka toko minyak untuk beberapa tahun. Kemudian berganti pekerjaan menjadi pengrajin keranjang. Karena pekerjaan inilah ia dijuluki al-Khawwash (si pembuat keranjang).
Dalam kondisi serba kekurangan, Syeikh Ali al-Khawwash sangat dermawan dan rendah hati. Setiap Jumat, ia selalu berkhidmah untuk masjid-masjid, bersedekah pada fakir miskin dan yang membutuhkan tanpa memperhitungkan berapa yang ia keluarkan dan bagaimana nanti makan.
Imam Masjid yang menyambut kami juga bercerita banyak bahkan sampai pada hal-hal yang memang di kitab tidak tertulis; hanya ada turun temurun dari satu guru ke muridnya, dari satu kakek ke cucunya. Syeikh Ali al-Khawwash mewajibkan dirinya mengerjakan hal-hal yang terkait "pengatur air", membersihkannya. Ia mengambil waktu tengah malam guna diam-diam membersihkan WC, dari satu masjid ke masjid lainnya.
Kisah selanjutnya tentang Syeikh Ali al-Khawwash, Sang Sufi Nan Laduni ada di postingan berikutnya..
Shollu ala Sidnannabi!
___________________________
Sahabat sarkubmesir.net yang hendak berziarah, bisa meminta kunci pada kakek tukang laundry di depan masjid. Tak usah ragu, ia baik hati dan ikhlas bahkan menolak saat diberi alawah, seberapapun besarnya.
0 comments:
Post a Comment